“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang berlaku zalim maka (kalau kamu berlaku demikian), api neraka akan menyambar kamu, sedang kamu tidak ada sebarang penolong pun yang lain dari Allah. Kemudian (dengan sebab kecenderungan kamu itu) kamu sama sekali tidak akan ditolong” [Hud 11: 113]
Sufyan al-Thauri ditanya oleh seorang tukang jahit, apakah pekerjaannya sebagai tukang jahit pakaian untuk pemerintah yang zalim itu, menjadikan dirinya sebagai sebahagian daripada golongan yang cenderung kepada orang-orang zalim, seperti yang tersebut di dalam surah Hud itu? Sufyan al-Thauri menjawab, “tidak! Sesungguhnya engkau adalah dari kalangan manusia-manusia yang zalim. Golongan yang cenderung kepada manusia-manusia yang zalim adalah mereka yang menjual jarum dan benang kepada kamu!”
Justeru, mencegah diri dari menyumbang kepada pengukuhan ekonomi kaum yang zalim, adalah justifikasi minima kepada mengapa boikot ada tempatnya di dalam reaksi kita terhadap tragedi di bumi Palestin. Besar atau kecil, statistik diperlukan untuk menghimpunkan kesan. Tetapi apa yang pasti, menolak produk yang ’sikit-sikit lama-lama jadi bukit’ milik kaum yang zalim, adalah suatu proses Tarbiyah ke atas diri kita… yang sedang berada di jalan pulang kepada asolah Islam.
Sasaran - LUMPUH!! Post di Blog ANda!
0 Perbincangan:
Post a Comment